Senin, 02 November 2015

sitting klep dan curtain area.


curtaian area adalah area yg terbentuk oleh terangkatnya klep.

rumusnya diameter klep X 3.14 x tinggi angkatan klep

katakanlah ada klep 33mm maka sittingnya adalah 30mm

luas area sitting klep yg bisa dilewati gas bakar adalah

jari2 = 30/2 = 15mm ; 15 x 15 x 3.14 = 706.5 (rumus luas lingkaran biasa)

luas curtain area

diameterklep x 3.14 x tinggi lift = 3.14 x 30 = 94.2 x tinggi lift

katakanlah tinggi lift maksnya 7.5 maka

94.2 x 7.5 = 706.5

luas area sitting = 706.5 dan luas curtain di 7.5mm = 706.5 mm persegi

disini kelihatan bahwa luas area sitting sama dengan luas curtain dan idealnya memang

seperti ini; Karena buat apa bikin angkatan lebih tinggi kalau gas bakar yg lewat tidak

akan lebih banyak, jika lift ditinggikan sedikit dari semestinya maka gas bakar yg lewat akan

sedikit lebih banyak (hanya sedikit) tetapi tenaga yg dibutuhkan mesin untuk mengangkat

klep lebih tinggi lagi jauh lebih besar dari tenaga yg didapat.
 gak ada gunanya naikin valve lebih

tinggi dari kemampuan sitting mengalirkan udara.


berikut hasil flowbench 


Quote:
Tinggi lift klep ---> In 33mm - Ex 28mm

lift--> in valve CFM---> ex valve cfm
1 ---> 12.2 CFM - 11.2 CFM
2 ---> 22.1 CFM - 20.6 CFM
3 ---> 32.1 CFM - 32.7 CFM
4 ---> 44.0 CFM - 42.4 CFM
5 ---> 55.2 CFM - 48.4 CFM
6 ---> 66.5 CFM - 52.2 CFM
7 ---> 73.3 CFM - 54.4 CFM
8 ---> 76.4 CFM - 59.0 CFM
9 ---> 78.8 CFM - 64.4 CFM


lihat kenaikan angka in valve cfm per mm kenaikan lift cam;
dari lift 1 ke lift 2 naik 10 cfm,
2 ke 3 mm juga 10 cfm dst tapi
7 ke 8 cuma naik 3 cfm
dan 8 ke 9 cuma 2.4
 percuma menaikan lift cam lebih tinggi dari

luas diameter

hasil dyno

bahwa lift lebih tinggi sedikit dari semestinya menghasilkan perbedaan yg signifikan.


 
 coz kaya ada yg kebalik
klep=33
diameter sitting=30
lift=7.5
curtain area
brarti 33x3.14x7.5= 725,34

sedangkan port = 30/2 =15
15x15x3.14=706,5

brarti ga sama , dengan rumus itu  bisa menentukan lift ideal untuk diameter klep yang udah ada dan diameter sitting yang udah ada juga, misal
menentukan lift yg ideal untuk klep dan sitting seperti tadi
15x15x3.14=706,5
706,5/(3.14x33)=6,82 brarti lift idealnya 6,82
atau bisa mencari diameter sitting yang tepat dari klep dan lift yang udah ada dengan pembalikan rumus tadi***



(gambar2 di bawah ini tidak memaksukkan faktor timing TMA / TMB hanya semata agar jelas dan gamblang)

Bayangkan gambar di bawah ini adalah tonjolan cam ;

_____6___
____5_5___
___4___4__
__3_____3__
_2_______2_
1_________1

Maksudnya adalah begini :

kalau dihitung dari angka satu di paling kiri sampai angka satu ke kanan maka setiap angka mewakili posisi 10 derajat kruk as bergerak. Karena gambar diatas ada 11 angka jadi total 110 drjt

dan angka nya sendiri mewakili tinggi lift; misal 1 = 1 mm dan 5 = 5 mm

jadi seperti contoh gambar di atas maka:
angka 1 mewakili posisi 10 derajat dengan tinggi angkatan klep 1 mm
angka 6 mewakili posisi 60 derajat dengan tinggi angkatan 6 mm
angka 5 mewakili posisi 50 derajat dan 70 derajat dengan tinggi angkatan 5mm

dengan perincian

2 X 10 drjt, lift 1mm di posisi 10 drjt & 110 drjt
2 X 10 drjt, lift 2mm di posisi 20 drjt & 100 drjt
2 X 10 drjt, lift 3mm di posisi 30 drjt & 90 drjt
2 X 10 drjt, lift 4mm di posisi 40 drjt & 80 drjt
2 X 10 drjt, lift 5mm di posisi 50 drjt & 70 drjt
1 X 10 drjt, lift 6mm di posisi 60 drjt

dan apa yg terjadi jika cam ditambah tinggi 1 mm menjadi 7mm


______7______
_____6_6_____
____5___5____
___4_____4___
__3_______3__
_2_________2_
1___________1

Kebetulan gambar di atas sengaja dibikin kira kira seperti kalau melakukan papas pantat cam 1mm

Dengan menambah maks lift sebanyak 1 mm menjadi 7 mm, sekarang memiliki tambahan

1 X 10 drjt, lift 6 mm
1 X 10 drjt , lift 7 mm

Dan otomatis dengan penambahan tersebut durasi anda menjadi lebih panjang yaitu 130 drj
Memang Cuma 20 drj tapi kwalitas penambahannya atau posisi lift tersebut juga sangat berpengaruh di kemampuan mesin

Tadinya ketika lift maks cam 6mm, mesin mendapatkan celah tertinggi pada kecepatan piston yg tinggi hanya 10 derajat yaitu :
Lift 6 mm di posisi 60 derajat

Setelah lift maks nya dijadikan 7mm maka mesin mendapatkan celah tertinggi pada kecepatan piston yg tinggi tidak hanya 10 derajat tapi 30 derajat dan pada posisi top celahnya bertambah jadi 7mm.

yaitu
2 X 10 drjt, lift 6mm di posisi 60 drjt & 80 drjt
1 X 10 drjt, lift 7mm di posisi 70 drjt

celah yg besar pada kecepatan piston yg tinggi, pasti akan menambah performa yg signifikan




Vizard dan Graham Bell pernah bilang klo airflow tidak naek lg jika lift lebih dari 33% dari diameter klep, bahkan cenderung turun cfm nya. Lalu pada buku Graham Bell 4 strokes performance third edition, chapter 10 hal. 306, juga disinggung kenapa jika airflow tidak meningkat pada lift 33%, racing cam lift nya sampe 35%.


 "kenapa membuat curtain area lebih besar dari diameter dalam sitting valve" (yg dilakukan oleh tuner2 kita) kan percuma.
gak perlu vizard / graham bell untuk tahu bahwa jika curtain area lebih besar dari diameter sitting maka cfm turun tetapi cukup dengan logika sederhana yaitu rumus luas lingkaran dan keliling lingkaran.

Vizard dan graham belll mengatakan maks 33 - 35%  kenapa lebih tinggi dari 33% ?

fakta yg  didapati :

katakanlah tiger yg klepnya 31 maka 33 % nya adlh 10; jadi cam pasifnya tidak boleh lebih dari 7.5mm, dan 8mm hasilnya lebih bagus dari yg 7.5

mio 23mm maka 33% aktifnya adl 8mm; cam yg 9mm dan jelas lebih baik dari yg 8mm baik di sensor air mass ataupun hasil dyno menunjukkan bahwa 9 mm lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar